Proliman lahir ditengah-tengah gempuran jaman yang serba digital, serba penuh tantangan, maka melalui slogan membuka wawasan dengan berbagai sudut pandang dapat mengajak masyarakat menilai, berfikir kritis serta membuka wawasan seluas-luasnya dengan berbagai sudut pandang.

Kamis, 21 November 2013

Berfilosofi Melalui Beladiri Capoeira

11/21/2013 01:36:00 AM , ,


proliman.com- Capoeira merupakan beladiri yang berasal dari negara brazil dimana dalam perkembangannya sangat pesat hingga sampai diseluruh dunia, unsur filosofi dan gaya akrobatik yang khas membuat banyak orang tertarik untuk belajar beladiri capoeira ini. Dari segi historis capoeira dikembangkan oleh para budak-budak afrika di brazil untuk bertahan hidup dari jajahan bangsa portugis di kala itu. capoeira yang terlihat hanya seperti tarian itulah yang menjadikan capoeira beladiri yang unik, dimana pada saat itu segala macam beladiri dilarang, maka mereka capoeirista (pemain capoeira) menyembunyikan gerakan gerakan beladiri dengan tarian-tarian.

Dalam permainan capoeira biasanya diiringi oleh musik seperti berimbau, pandeiro, dan atabaque. ketiga alat ini adalah alat musik pukul yang digunakan untuk mengiringi permainan capoeira dengan beberapa pemain capoeira yang lain duduk membuat lingkaran melingkari dua pemain yang sedang bermain didalamnya. Lingkaran ini diibaratkan sebagai dunia. Dan bateria (pemain musik) adalah yang mengiringi/memimpin jalannya capoeira.

Di kota solo juga terdapat sekumpulan komunitas yang belajar capoeira. Mereka tidak hanya belajar gerakan gerakan capoeira saja, namun, mereka mempelajari aspek-aspek yang ada dalam capoeira itu sendiri, menurut Bangun (25) banyak hal yang bisa dipelajari dari capoeira selain gerakan gerakan saja, misalnya, musik, filosofi, dan sejarah mengenai capoeira itu sendiri. Kami tidak hanya belajar gerakan-gerakan capoeira saja, tetapi kami juga belajar bahasa yaitu brazillian portugis, tutur Bangun pemimpin kelas capoeira di solo. Ia juga menambahkan bahwa eksistensi beladiri capoeira ini untuk di wilayah solo sudah ada sejak tahun 2004 lalu, yang semula capoeira di surakarta dikembangkan oleh kebanyakan mahasiswa ISI Surakarta. Komunitas ini bertempat latihan di pendopo Taman Budaya Jawa Tengah setiap hari senin dan rabu jam 4 sore. Saat ini komunitas tersebut merupakan bagian dari dewan kesenian surakarta, artinya kesenian capoeira tersebut juga diakui oleh kalangan seniman disurakarta. Hingga sampai saat ini anggota yang aktif mencapai 20 orang yang terdiri dari banyak kalangan anak-anak, dan remaja. [PRO/DN]


Pasang Iklan Anda Disini

 

About Us | Kontak | Redaksi